Zhao YingziZhao Yingzi

Dunia hiburan kembali dibuat heboh dengan insiden yang terjadi di gelaran Festival Film Cannes 2025. Kali ini, sorotan tertuju pada aktris asal Tiongkok, Zhao Yingzi, yang menjadi bahan pembicaraan publik internasional usai diusir dari karpet merah Cannes karena dianggap tampil terlalu seksi. Insiden ini tidak hanya menghebohkan media Asia, tetapi juga memicu perdebatan luas di kalangan pecinta mode, perfilman, dan netizen global.

Kejadian ini menyoroti isu kebebasan berekspresi dalam berpakaian, standar budaya yang berbeda-beda, serta bagaimana festival sekelas Cannes menangani ketegangan antara seni, tradisi, dan publikasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas kronologi kejadian, profil Zhao Yingzi, reaksi dunia maya, serta apa makna dari insiden ini bagi industri hiburan dunia.

Zhao Yingzi: Siapa Dia?

Zhao Yingzi mungkin belum begitu dikenal luas di kalangan penonton internasional, tetapi namanya cukup populer di Tiongkok. Lahir pada 1987, ia dikenal sebagai aktris yang kerap tampil dalam drama-drama televisi Tiongkok dengan rating tinggi.

Karier Singkat Zhao Yingzi

Zhao memulai kariernya sebagai model sebelum terjun ke dunia akting. Kariernya mulai bersinar setelah membintangi serial populer “The King’s Woman” dan “Beauty in the Closet”. Ia dikenal dengan wajah oriental klasik yang khas serta pembawaannya yang anggun.

Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir, Zhao juga dikenal karena keberaniannya tampil glamor dan penuh percaya diri. Ia kerap tampil di berbagai red carpet dengan gaun haute couture yang memamerkan sisi modis dan sensualnya, membuatnya dijuluki “Fashion Darling” oleh media hiburan Tiongkok.

Undangan ke Cannes 2025

Zhao hadir di Cannes bukan tanpa alasan. Ia menjadi bagian dari tim promosi film indie Tiongkok bertajuk “Silent Bloom”, yang masuk dalam kategori Un Certain Regard. Film tersebut menceritakan tentang perjuangan seorang ibu tunggal di desa kecil China yang bertahan hidup dengan menjadi penari di panggung rakyat. Zhao tampil sebagai pemeran utama dalam film ini.

Ia diundang secara resmi ke pemutaran perdana film tersebut, dan kehadirannya pun telah dijadwalkan di karpet merah.

Momen Kontroversial di Karpet Merah

Gaun yang Menyulut Perdebatan

Saat Zhao melangkah di karpet merah Cannes, ia mengenakan gaun tipis berwarna nude yang dirancang oleh desainer Tiongkok ternama, Fei Liu. Gaun tersebut memiliki potongan rendah di bagian dada serta belahan tinggi di bagian kaki. Sekilas, banyak yang menyebut gaun itu mirip dengan kulit, memberikan ilusi seolah Zhao hanya mengenakan lapisan kain tipis transparan.

Tak butuh waktu lama sebelum kamera-kamera menyorotnya. Para jurnalis fashion mulai membicarakan gaunnya, tetapi tak berselang lama, petugas keamanan festival mendekatinya.

Menurut sejumlah saksi mata, Zhao terlihat terkejut ketika dihampiri petugas yang kemudian memintanya meninggalkan area karpet merah. Ia tampak bingung dan sempat berdiskusi dengan salah satu staf penyelenggara. Namun, keputusan sudah final: ia harus meninggalkan lokasi karena dianggap “tidak sesuai dengan ketentuan berpakaian Cannes”.

Pernyataan Resmi Penyelenggara

Dalam pernyataan singkat yang dirilis oleh tim Cannes, mereka menyatakan:

“Festival Film Cannes menghormati ekspresi seni dan individualitas, namun tetap mengedepankan etika, nilai budaya, serta aturan berpakaian resmi dalam acara formal kami. Pakaian yang digunakan tamu kami seharusnya mencerminkan rasa hormat terhadap seni sinematik yang kami rayakan.”

Meski tidak menyebut nama langsung, banyak pihak mengaitkan pernyataan itu sebagai respon langsung terhadap insiden Zhao Yingzi.

Reaksi Dunia Maya

Netizen Terbelah

Usai video Zhao diusir dari red carpet menyebar di media sosial, warganet langsung bereaksi. Di platform Weibo, hashtag #赵樱子戛纳红毯被驱逐 (Zhao Yingzi diusir dari red carpet Cannes) sempat menjadi trending topik nomor satu dengan jutaan views hanya dalam hitungan jam.

Sebagian netizen memberikan dukungan kepada Zhao. Mereka menganggap apa yang dikenakannya tidak berlebihan dan mengkritik panitia Cannes karena dinilai terlalu konservatif.

“Zhao terlihat cantik dan percaya diri. Cannes harusnya lebih terbuka terhadap budaya Timur!” tulis salah satu pengguna Weibo.

Namun, tak sedikit pula yang menyayangkan pilihan busana Zhao.

“Ia mewakili film Tiongkok di panggung internasional. Harusnya tampil elegan dan profesional, bukan hanya ingin viral,” komentar lainnya.

Media Barat: Simpati dan Kritik

Media Barat juga menyoroti insiden ini. Majalah mode ternama seperti Vogue dan Elle memuat foto-foto Zhao dan membahas soal batas antara fashion dan kontroversi. Beberapa jurnalis mode menyebut gaunnya sebagai “berani”, namun bukan satu-satunya penampilan kontroversial yang pernah muncul di Cannes.

Sementara itu, outlet berita hiburan seperti Variety dan Hollywood Reporter mempertanyakan apakah Cannes terlalu kaku dalam menerapkan aturannya.

Perspektif Budaya dan Etika di Cannes

Cannes dan Aturan Berpakaian yang Ketat

Festival Film Cannes memang dikenal memiliki standar tinggi untuk tamu dan pengunjungnya. Sejak beberapa tahun lalu, mereka menetapkan aturan tidak tertulis tentang berpakaian formal. Bahkan, ada insiden pada 2015 di mana beberapa perempuan dilarang masuk karena tidak mengenakan high heels.

Sejak itu, debat mengenai “dress code” Cannes tak pernah usai. Beberapa kalangan menilai aturan-aturan tersebut seksis dan tidak relevan dengan semangat kebebasan berekspresi yang menjadi bagian dari dunia seni dan film.

Perbandingan dengan Artis Lain

Yang membuat netizen makin geram adalah fakta bahwa sejumlah selebriti Barat pernah tampil lebih terbuka di Cannes tanpa menerima teguran serupa. Misalnya, Bella Hadid yang pada 2021 mengenakan gaun transparan dengan hiasan perak di bagian dada, atau model Emily Ratajkowski yang tampil sensual dalam balutan gaun satin terbuka.

Pertanyaannya, apakah ada standar ganda dalam perlakuan kepada selebriti Asia?

Suara dari Zhao Yingzi

Klarifikasi Lewat Media Sosial

Tak lama setelah insiden terjadi, Zhao mengunggah pernyataan di akun Weibo pribadinya. Ia menyampaikan:

“Saya tidak berniat menyinggung siapa pun. Saya memilih gaun tersebut karena saya merasa percaya diri, kuat, dan ingin merayakan momen spesial di Cannes. Saya menghormati keputusan panitia dan akan terus mendukung karya film dari negara saya.”

Pernyataan ini menuai simpati dari penggemarnya. Banyak yang memuji sikapnya yang tetap tenang dan elegan di tengah badai kontroversi.

Dukungan dari Rekan Sejawat

Beberapa selebriti Tiongkok juga angkat bicara. Aktris senior Fan Bingbing menyatakan dukungannya dalam sebuah wawancara:

“Saya tahu tekanan menjadi artis Asia di panggung global. Zhao berani mengekspresikan dirinya. Saya mendukungnya.”

Dampak Jangka Panjang bagi Zhao dan Dunia Mode

Popularitas Melejit

Meski diusir dari red carpet, insiden ini justru mengangkat nama Zhao Yingzi ke panggung internasional. Pencarian namanya di Google meningkat drastis, dan ia dikabarkan menerima tawaran wawancara dari beberapa media fashion luar negeri.

Tak sedikit yang percaya bahwa karier internasionalnya justru akan terbuka berkat insiden ini.

Desainer Lokal Ikut Terangkat

Nama Fei Liu, sang desainer gaun, juga ikut mencuat. Ia menyatakan bahwa gaun tersebut merupakan simbol keberanian dan pembebasan perempuan dari batas-batas konvensional.

“Saya percaya fashion adalah pernyataan. Zhao mengenakan gaun itu dengan keanggunan. Saya bangga padanya,” ujarnya dalam wawancara dengan media Tiongkok.

Pengaruh terhadap Cannes?

Muncul juga seruan agar Cannes meninjau ulang aturan-aturan ketat mereka, terutama dalam konteks keanekaragaman budaya. Dengan semakin banyak artis dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin hadir di festival-festival dunia, penting bagi penyelenggara untuk menyesuaikan perspektif terhadap apa yang dianggap “sopan” atau “layak”.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *